Sabtu, 23 Juli 2011

Dr Mursyid: Terapi 'Rel Kereta' Belum Teruji

INILAH.COM, Jakarta - Cukup beralasan, mengapa banyak orang melakukan pengobatan alternatif terapi listrik 'rel kereta' di Stasiun Rawa Buaya. Selain gratis diduga mampu menyembuhkan penyakit. Namun terapi ini sepenuhnya belum teruji secara medis.


"Secara keseluruhan terapi listrik 'rel kereta' masih belum teruji secara medis. Manfaat akan terapi listrik di atas rel ini pasti masih perlu pembuktian jangka panjang," ungkap Dr Mursyid Bustami,SpS(K), KIC, dokter spesialis syaraf Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta, saat dihubungi INILAH.COM, Kamis, (20/7/2011).

Menurut Dr. Mursyid, manfaat yang didapat saat ini bagi pelaku terapi kemungkinan hanya merupakan sebuah sugesti atau hanya efek plasebo saja. "Bukankah air putih saja bisa jadi obat asal ada keyakinan," tambah Dr. Musrsyid.

Dr. Mursyid menjelaskan, sebenarnya aliran listrik dalam voltase rendah memang dimanfaatkan untuk terapi alternatif seperti banyak dimanfaatkan dalam akupunktur dan fisioterapi,untuk meningkatkan sirkulasi darah perifer, merangsang atau sensitisasi sistem persarafan.

"Mungkin efek inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang melakukan terapi dengan tiduran di atas rel yang memiliki medan magnet atau listrik. "

"Namun manfaat yang pasti masih perlu pembuktian," pungkas Dr. Mursyid.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu sejumlah warga melakukan pengobatan terapi listrik gratis dengan memanfaatkan rel kereta di kawasan Rawa Buaya, Jakarta. Terapi listrik di atas rel kereta listrik ini dipercaya sejumlah warga dapat menyembuhkan sejumlah penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar